Grandsehat.co.id – Aki adalah komponen yang bertanggung jawab terhadap sistem kelistrikan pada mobil. Perannya yang vital ini membuat pemilik kendaraan kudu paham betul kapan aki butuh diisi ulang dan kapan perlu diganti.
Biasanya jika pemilik mobil rajin melakukan servis, kondisi aki juga akan diperiksa dan diinformasikan kondisinya. Namun sebenarnya ada cara sederhana yang bisa dilakukan pemilik kendaraan untuk memeriksakan kondisi aki secara mandiri.
Tapi sebelum memeriksakan kondisi aki kendaraan, pemilik mesti paham terlebih dahulu jenis aki yang ada di kendaraannya.
“Tipe aki yang sering dipakai ada dua, tipe basah dan MF (maintenance free). Kalau aki basah, tinggal diperiksa level air akinya. Kalau kurang ditambah dengan air aki distilasi sampai level maksimum,” terang Dealer Technical Support PT Toyota Astra Motor (TAM), Didi Ahadi.
“Kalau MF, biasa ada indikatornya, tinggal pantau kapan harus disetrum dan kapan harus diganti.”
Indikator yang dimaksud Didi ada pada aki MF bisa dilihat di bagian atas. Umumnya ada tiga petunjuk warna, biru yang berarti aki masih dalam kondisi baik, putih artinya aki perlu disetrum sementara merah menunjukkan kalau aki sudah rusak.
Selain memeriksa indikator, aki yang sudah tidak prima juga sebenarnya bisa dideteksi lewat beberapa tanda seperti, starter mesin mulai susah, atau lampu mulai redup dan klakson terasa tidak lagi berbunyi nyaring. Jika salah satu gejala ini terjadi namun indikator aki masih menunjukkan baik, mungkin saja masalah bukan ada pada aki kendaraan dan harus ada pemeriksaan lebih lanjut.
Terakhir Didi menjelaskan kalau pada dasarnya tidak ada patokan baku mengenai usia aki.
“Tergantung pemakain, tapi kalau kira-kira bertahan sampai dua tahun sudah bagus itu,” ucapnya menutup penjelasan.