Hindari Starter Mobil Setelah Diterjang Tsunami

Hindari Starter Mobil Setelah Diterjang Tsunami

Grandsehat.co.id – Tak hanya korban jiwa dan bangunan, kendaraan bermotor juga menjadi korban ganasnya terjangan gelombang tsunami yang terjadi di pesisir barat Banten dan Lampung Selatan pada Sabtu (22/12) malam.

Banyak mobil yang terseret ombak tinggi dan akhirnya kandas tersangkut pohon atau bangunan yang masih bertahan. Apabila mobil masih dalam keadaan utuh dan dapat dipindahkan, sebaiknya jangan mencoba untuk menyalakan mobil dengan cara mestarternya.

Dilansir dari Toyota, mobil yang terkena tsunami sama halnya saat terendam banjir, sehingga berpotensi terjadi korsleting yang bisa menjalar ke komponen lain.

Apabila mobil sudah terhempas banjir atau tsunami, jangan mencoba menghidupkan mesin, sebaiknya digendong (towing) ke bengkel karena komponen kelistrikan rawan akan korsleting dan apabila sudah dilengkapi dengan ECU, ECU bisa rusak.

Tak hanya masalah kelistrikan, mesin mobil juga berpotensi rusak karena air masuk ke dalam ruang bakar. Kalau mesin dipaksa menyala dan terjadi kompresi, akan terjadi water hammer yang dapat merusak komponen mesin seperti setang seher bengkok.

Mesin harus dikurasi dulu olinya, dan dilihat seberapa parah air yang masuk ke mesin, kalau sudah parah sebaiknya di-overhaul (pembongkaran mesin).

Untuk mengetahui seberapa parah mobil terendam, ada 4 kategori ketinggian air. Pertama ketinggian yang hanya sampai pada karpet mobil, kedua di atas area duduk kursi, ketiga di bawah panel istrumen, dan terakhir yang paling parah di atas panel instrumen sampai mobil terendam semua.

Komponen lain yang bisa rusak kalau mesin dipaksa menyala adalah sistem transmisi mobil. Oli gardan yang tercampur dengan air sudah tidak berfungsi melumasi komponen di dalamnya, akibatnya bearing pinion bisa ambrol.

Begitu juga transmisi dan gardan (untuk penggerak belakang) dikuras olinya dan dilihat dampaknya.

Leave A Reply---

Back to top