Grandsehat.co.id – Pembaruan produk entah dari sisi eksterior, interior maupun platform, jadi siasat Agen Pemegang Merek (APM) atau produsen otomotif, buat mengatasi jenuhnya pasar. Biasanya dilakukan buat kendaraan berusia tua, ataupun terkait persaingan pasar antar kompetitor.
Strategi yang paling umum ditempuh adalah dengan memberlakukan siklus pengembangan produk.
Hal tersebut secara makro dapat dibagi ke dalam beberapa tahapan, yakni minor change, facelift, perubahan besar (major change), varian baru dan model baru.
Sebagai patokan buat mengetahui kapan dan apa saja sebenarnya item yang mengalami penyegaran, pada siklus pembaruan produk tersebut:
1. Minor Change (Periode 1-2 tahun)
Kebaruan yang dihasilkan.
Visual : Warna, tambahan aksesori (kitsch)
Teknologi : Fitur, perangkat hiburan
2. Facelift (Perioda 2-3 tahun)
Kebaruan yang dihasilkan.
Visual : Desain grill, bumper, lampu depan, lampu rem, aksesori eksterior dan/ atau interior.
Teknologi : Fitur
3. Major change (Periode 4-6 tahun)
Kebaruan yang dihasilkan.
Visual : Desain modul area kap mesin dan sepatbor depan dan/area bagasi dan pilar belakang.
Teknologi : Fitur, antarmuka, lampu depan utama
4. Varian baru (Perioda Fleksibel)
Kebaruan yang dihasilkan
Visual : Desain produk derivatif, ekspansi dari MPV ke varian lainnya, seperti SUV, dan (atau) pick up .
Teknologi : Fitur, perangkat hiburan.
5. Model baru (Periode 7-8 tahun)
Kebaruan yang dihasilkan
Visual : Desain visual mobil baru berikut basis sasis, mesin dan teknologi baru.
Teknologi : Fitur, mesin, suspensi, sasis kemungkinan diganti, keamanan & kontrol, antarmuka (interface).
Pada tiap tahapan tersebut tim penelitian dan pengembangan industri mobil, sudah menyiapkan berbagai bentuk desain yang mereka konsepkan, untuk menghasilkan nuansa kebaruan yang mereka perkirakan, dapat meningkatkan volume penjualan setiap jenis mobil yang basisnya tetap sama.
Kepuasan Konsumen
Setiap tahapan pengembangan desain, performa dan karakter tercermin dalam visual mobil. Meski demikian strategi penyegaran belum menjamin mobil meraih minat konsumen.
Masyarakat selalu menginginkan kebaruan dari setiap uang yang ia belanjakan. Secara makro, industri mobil di saat ini berusaha untuk memberikan ciri khas setiap segmen konsumennya, lewat penambahan berbagai aksesori, dengan mengembangkan berbagai sub-varian.
Tujuannya buat menyenangkan/ memuaskan selera masing-masing segmentasi konsumennya secara lebih unik. Di samping itu, produsen mobil juga membuat strategi ’kebaruan’ dalam setiap peluncuran ’mobil barunya,” ujarnya.
Ekonomi Produksi
Seluruh strategi desain kendaraan di atas dibuat oleh industri prinsipal masing-masing dengan fokus ekonomi produksi. Sehingga, mereka tidak perlu mengeluarkan biaya besar untuk pengembangan seri kendaraan yang ada.
Bagi APM yang mendatangkan kendaraan CBU dan CKD dari Thailand, India, Malaysia, China yang memiliki pakta perdagangan dengan Indonesia, mereka hanya bertugas memberikan nilai lebih untuk membedakan antara masing-masing varian, dengan menambahkan fitur dan jenis keunggulan mikro yang berbeda.
Gagasan tersebut mampu menekan biaya produksi mobil. Strategi menciptakan kebaruan yang umum dilakukan ATPM untuk menyiasati kejenuhan pasar terhadap umur desain mobil yang semakin tua, yaitu dengan melakukan minor change, facelift dan penggantian aksesori mobil semata. Artinya, pada preferensi masyarakat, tingkat kebaruan menjadi penting dalam desain mobil.